Arema yang tampil pincang minus empat pemain pilar nyatanya mampu merepotkan tuan rumah yang turun dengan kekuatan penuh pada pertandingan yang sempat tertunda hampir dua jam dari jadwal kick off semula tersebut. Klub berlogo kepala singa bahkan unggul lebih dulu lewat gol Sunarto di menit ke-12 sebelum akhirnya Osas Saha menyamakan kedudukan di menit ke-60.
Suharno menyebut anak asuhnya berhasil mengatasi beratnya tekanan di dalam maupun di luar lapangan. Hal itu dinilai sebagai kunci sukses tim mengamankan satu poin berharga di ibukota Sumatera Utara.
“Saya salut atas perjuangan anak-anak yang tidak terpancing provokasi lawan sepanjang pertandingan. Mereka juga tetap fight walaupun mendapat intimidasi suporter lawan,” ungkap pelatih berlisensi A AFC itu kepada Malang Post.
Berkat ketenangan dan kesabaran Ferry Aman Saragih dkk, Ayam Kinantan (julukan PSMS) yang dimotori gelandang asal Slovenia, Nastje Ceh dibuat frustasi dalam upaya membongkar pertahanan tim tamu. Bukannya memainkan tempo permainan, tuan rumah justru lebih sering tersulut emosi dan egoisme pemain masing-masing. Akibatnya, tak banyak peluang yang bisa mereka maksimalkan untuk menjebol gawang Kurnia Meiga.
Keberhasilan arek-arek Ngalam juga tak lepas dari instruksi yang terus ditekankan tim pelatih sejak beberapa hari sebelum pertandingan. Suharno menginstruksikan para pemainnya untuk mampu mengontrol emosi, menjaga kedisiplinan dan tidak takabur atas rentetan tren positif di tiga laga beruntun.
Tactician yang musim lalu membesut Persiwa Wamena itu sebelumnya sudah mewanti-wanti Dendi Santoso dkk agar tidak terbawa tempo permainan PSMS yang berbuntut korban Persela Lamongan. Skuad asuhan Miroslav Janu itu menjadi bulan-bulanan di Stadion Teladan setelah takluk dengan skor tipis 3-4.
“Persela saat itu terprovokasi. Agar tidak bernasib sama dengan mereka, saya minta anak-anak bisa lebih kontrol diri. Nyatanya strategi ini berhasil,” ucap Suharno bangga.
Meski salut atas kerja keras awak skuadnya, tak lantas membuat Suharno berpuas diri. Der trainer yang sebelumnya sempat menukangi Singo Edan di Ligina III tersebut menekankan masih ada banyak kekurangan dalam permainan Seme Patrick dkk dan harus segera dibenahi sebelum pertandingan berikutnya, tepatnya menjamu Persidafon Dafonsoro, Kamis (31/5) nanti. (tom/bua)
0 komentar:
Posting Komentar