Selalu Main 90 Menit

MALANG-Dua gol sudah disumbangkan Dzumafo Herman Epandi bagi Arema sejak resmi bergabung dengan klub berlogo kepala singa di awal putaran kedua Indonesia Super League (ISL) 2011-2012. Masing-masing satu gol dilesakkan ke gawang Persib Bandung dan Pelita Jaya FC Karawang saat dua tim asal Jawa Barat tersebut melawat ke kandang singa beberapa waktu lalu.
Sayang, moncernya performa Dzumafo tidak berlanjut di dua laga away Singo Edan. Penyerang asal Kamerun itu mati kutu saat menghadapi bekas klubnya, PSPS Pekanbaru maupun saat bentrok kontra Persija Jakarta. Bahkan bila dirunut di tiga laga tandang Arema sebelumnya di Papua, yaitu saat menghadapi Persiwa Wamena, Persipura Jayapura maupun Persiram Raja Ampat, pemain kelahiran 21 Februari 1980 ini scoreless alias tidak mencetak gol.
Tak pelak, pertanyaan pun mengemuka. Mungkinkah pemain bertinggi 186 cm ini hanya tajam saat skuadra Singo Edan tampil di kandangnya, Stadion Kanjuruhan. Mengingat di lima partai away dia selalu gagal menjaringkan gol ke gawang lawan. Bila iya, tentu saja hal ini sangat riskan mengingat tim pujaan Aremania begitu bergantung pada sosok Dzumafo sebagai ujung tombak andalan.
Disinggung soal hal itu, pemain yang selama lima musim terakhir membela tim Asykar Bertuah (julukan PSPS) tersebut mengaku tak ada problem khusus yang tengah dihadapinya. “Saya rasa kita hanya kurang beruntung. Sebenarnya kita membuat cukup banyak peluang, namun sayang sekali gagal membuahkan gol. Tim sebenarnya sudah bermain sangat baik. Saya pun selalu bermain maksimal buat Arema,” ungkapnya ketika dihubungi Malang Post kemarin.
Namun Dzumafo tak memungkiri padatnya jadwal pertandingan membuat dia dan para pemain kesulitan tampil eksplosif karena tenaga yang terus terkuras. Hal itu cukup mempengaruhi kinerja di lapangan, termasuk ketajamannya. “Sebetulnya tidak masalah. Hanya saja memang cukup melelahkan karena kita bermain terus dengan masa recovery yang sedikit sekali,” paparnya.
Hal senada diamini sang pelatih, Joko ‘Gethuk’ Susilo. Tactician berlisensi A Nasional itu tak menampik bahwa kondisi kebugaran sangat mempengaruhi performa Dzumafo. Apalagi pemain bertubuh gempal itu selalu bermain 90 menit dalam tujuh pertandingan terakhir. “Sejak lawan Persiwa sampai Persija, dia terus bermain selama 90 menit. Dia tidak pernah dirotasi karena memang sangat dibutuhkan di depan,” terang pelatih yang juga mantan penggawa Arema era 1990-2000an itu.
Sekalipun skuadra Singo Edan masih memiliki stok melimpah di sektor penyerangan, sebut saja Sunarto, Dicky Firasat dan Agung Suprayogi, nyatanya Dzumafo memang tak tergantikan. “Memang ini menyangkut kebugaran. Bagaimanapun kondisi tidak fit akan mempengaruhi performa tiap pemain, termasuk Dzumafo,” tandas Gethuk kemarin. (tom/jon)

Penulis : mbok ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Selalu Main 90 Menit ini dipublish oleh mbok pada hari Rabu, 09 Mei 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Selalu Main 90 Menit
 

0 komentar:

Posting Komentar