Satu Jam Saja

Well, pertamax kalinya ane review film indonesia. Satu Jam Saja. Ane nonton film ini direcomendasiin ama cewe ane yang udah nonton duluan. Loh kok ga nonton bareng gan? Yah namanya juga LDR, ga bisa nonton bareng, hehehe.



Ane bela-belain bolos kerja buat nonton neh film secara penasaran banget, Untung filmnya belum di remove ama 21, secara cuma satu bioskop aja yang puter yaitu di Delta Plasa Surabaya. Ane beli tiket show jam 5 sore, dan nontonnya pun sendiri, hahaha.

Oke, langsung masuk bioskop, dan duduk manis. Pas masuk diputerin trailer Mafia Insyaf, what the F*ck, speechless ane liat tuh trailer, isinya BB-17 semua, heran kok bisa lolos sensor gitu. :nohope: Dan akhirnya film dimulai.

Sebelumnya ane kasih tau dulu film ini diproduseri dan ide ceritanya dari Rano Karno. 3 cast utama film ini adalah Vino G Bastian (Andika), Revalina S Temat (Gadis) dan Andika Pratama (Hans). Review dari ane agak sedikit spoiler, jadi bagi yang belum nonton ane ga tanggung jawab kalo ga bisa tidur, wkwkwk

Adegan dibuka ketika Andika menunggu Hans di atas sebuah gedung, disana Andika marah habis-habisan ama Hans dan ternyata eh ternyata ini perkara cewe, dan ternyata cewe itu bernama Gadis temen mereka sendiri. Adegan lalu menuju ke Gadis dan flashback ke kejadian dimana awal mula konflik film ini terjadi. Well, ane baru ngeh kalo mereka bertiga sohib dalam film ini setelah adegan tersebut. Ane pikir adegan flashbacknya bakalan lama ato alur mundur, ternyata tebakan ane salah, cuma sebentar ajah. Tapi inti dari cerita bukan disitu, tapi pasca 'Tragedy yang menimpa Gadis"

So ada apa dengan Gadis, ane ga bakal cerita secara explisit disini, dan silahkan agan-agan nonton sendiri, tapi ane kasih tau yah, semuua itu ada hubungannya dengan Hans, dan Hans lah yang bertanggung jawab atas apa yang menimpa Gadis. Hans lantas menghilang begitu saja dan Andika menjadi sorotan utama dalam film ini karena merasa bersalah atas apa yang menimpa gadis.

Ane merasa konflik yang terjadi dalam film ini simple alias sederhana banget, tapi menjadi rumit karena Hans dan Gadis masing-masing "bingung" dalam arti kata "Dont know what to do" lah. Akhirnya jalan tengah diambil, si Andika yang mau bertanggung jawab atas apa yang diperbuat Hans dan menjadi "Hero" buat Gadis, walaupun Gadis menolak pada awalnya.

Sebenarnya ane udah menebak plot/kejadiannya bakal kek gini. Tapi ada sesuatu dalam diri andika yang ane ga ngerti, kok mau-maunya berkorban atas apa yang tidak dia perbuat, karena alasan dia yang dikemukakan di awal - pertangahan film janggal dan sangat dipaksakan "Karena aku ga bisa lindungin kamu Gadis". Tapi ketika semua terbongkar di depan ibunya Gadis dan Andika keceplosan ngomong kalo dia ..." jreng jreng jreng . It all Make Sense now, it's because of "L word" (ampe berkaca-kaca mata ane, untung ga nangis,hahaha). Dan disinilah kata "Satu Jam Saja" muncul untuk pertama kalinya.

Ane ga akan ceritain semuanya karena kasihan yang belum nonton, tapi ane kasih tau aja yah, endingnya bikin nyesek banget, karena salah satu karakter utama harus pergi, tetapi ini justru cara yang cerdik dari pembuat film karena masalah menjadi selesai dan tidak akan menyisakan dendam.

Well, film ini berhasil buat ane ga berkedip, biasanya ane ngantuk diajak nonton film indo tapi yang ini ga,hehehe. Sampai-sampai ane kelupaan makan kwaci yang dibeli sebelumnya di superindo saking khusuknya nonton, wakaka. Overal bagus walau ada satu dua adegan yang agak lebay dan semestinya ga perlu.

Penulis : mbok ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Satu Jam Saja ini dipublish oleh mbok pada hari Minggu, 06 Februari 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Satu Jam Saja
 

0 komentar:

Posting Komentar