Singo Edan Rawan Kebobolan

MALANG- Kebobolan 47 gol dari 31 pertandingan jelas menjadi catatan memprihatinkan Arema sepanjang musim ini. Jumlah kemasukan sebanyak itu saat kompetisi masih menyisakan tiga pertandingan lagi tentu saja menjadi cela bagi klub dengan reputasi mentereng di pentas sepakbola nasional. Meski masih berkutat di papan bawah klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2011-2012, bagaimanapun klub berlogo kepala singa adalah penyandang gelar kampiun ISL 2009-2010.
Performa Singo Edan memang mulai menanjak sejak memasuki putaran kedua kompetisi, namun tetap saja lini pertahanan Arema masih bisa dibongkar lawan sekalipun tampil di kandang sendiri. Jumlah kemasukan sebanyak itu akhirnya menempatkan Arema sebagai tim ketujuh dengan jumlah kebobolan terbanyak sejauh ini.
Tim dengan pertahanan terapuh adalah Persegres Gresik United dengan kemasukan 61 kali, diikuti PSAP Sigli (58), Persiram Raja Ampat (57), Persidafon Dafonsoro (54), PSMS Medan (52) lantas PSPS Pekanbaru (50).
Jumlah kebobolan Arema sebenarnya sama dengan Persiba Balikpapan, tim yang akan mereka hadapi di Stadion Kanjuruhan Minggu (24/6) mendatang. Namun skuad berjuluk Beruang Madu memiliki catatan produktivitas lebih baik dibanding Singo Edan, yaitu memasukkan 54 gol dan kemasukan 47 kali. Alias surplus tujuh gol, sedangkan Arema minus enam (41-47).
Nyatanya, selama ini gol yang bersarang di gawang Arema tak selalu lahir lewat proses skematis. Tercatat tujuh gol lawan dihasilkan lewat eksekusi penalti. Hal ini mengisyaratkan cukup seringnya defender Singo Edan melakukan pelanggaran di petak terlarang. Menariknya, dari enam pertandingan yang diwarnai tendangan penalti kubu lawan, empat diantaranya berakhir kekalahan bagi klub berlogo kepala singa.
Petaka penalti pertama menimpa Arema saat bertandang ke markas Persidafon Dafonsoro, 13 Januari silam. Marcello Cirelli sukses menjadi penentu kemenangan 2-1 tuan rumah berkat penaltinya pada menit ke-78. Kemudian saat menantang tuan rumah Mitra Kukar Tenggarong di Stadion Aji Imbut (5/2), Arema kembali dihukum penalti yang sukses dimanfaatkan dengan sempurna oleh Nemanja Obric pada menit ke-13. Beruntung di pertandingan tersebut Singo Edan bisa menahan imbang Laskar Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) dengan skor 2-2.
Hadiah tendangan 12 pas kembali ‘mengalahkan’ Arema saat bermain di markas Persib Bandung (15/3) dan Persipura Jayapura (17/4). Gol pembuka si Maung (julukan Persib) lahir lewat eksekusi penalty Mlijan Radovic di menit ke-19 sebelum akhirnya Jajang Sukmara menggandakan keunggulan tuan rumah menjadi 2-0 hingga bubaran.
Yang paling menyakitkan tentu saja kekalahan 1-2 Arema atas Tim Mutiara Hitam (julukan Persipura). Sebiji gol Alain N’Kong seolah tak berarti apa-apa setelah tuan rumah mendapat dua kali penalti yang keduanya sukses dimanfaatkan dengan baik oleh Alberto ‘Beto’ Goncalvez yang bertindak sebagai algojo.
Drama penalti kembali berlanjut saat Dendi Santoso dkk menjamu Deltras Sidoarjo, 12 Juni lalu. Beruntung gol Budi Sudarsono tak membuat The Lobster (julukan Deltras) terhindar dari kekalahan 1-3 di kandang singa. Yang masih diingat tentu saja gol penalti Keith ‘Kayamba’ Gumbs pada menit ke-68 saat Arema menantang tuan rumah Sriwijaya FC (16/6). Gol itulah yang memupus asa klub berlogo kepala singa untuk membawa pulang poin dari Palembang sekaligus menghentikan rekor tak terkalahkan Singo Edan sejak ditukangi Suharno.
Rupanya detail ini disadari betul oleh Suharno yang mulai menjadi head coach Singo Edan per 10 Mei 2012. Pelatih berlisensi A AFC ini pun mengaku sudah mengingatkan anak asuhnya untuk meminimalisir pelanggaran di kotak berbahaya. “Saya selalu ingatkan kepada anak-anak untuk lebih disiplin dan minimalkan pelanggaran di kotak penalti. Selama saya latih, sudah dua kali Arema kena penalti,” ungkapnya kepada Malang Post.
Namun ketika disinggung evaluasi terhadap pemain belakang hingga penjaga gawang, pelatih yang sebelumnya sempat membantu persiapan timnas senior jelang Turnamen Al Nakbah Palestina itu tak mau menyalahkan individu seperti Seme Patrick, Munhar ataupun Achmad Kurniawan yang selama ini sering menjadi biang penalti. “Ini bukan semata kesalahan per individu. Tentu akan terus menjadi bahan evaluasi untuk diperbaiki sebelum pertandingan berikutnya,” tegas Suharno. (tom/bua) Semoga bermanfaat
Follow twitter saya ya (https://twitter.com/#!/mbokvanbergas), ntar saya follow back
kenyit


Penulis : mbok ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Singo Edan Rawan Kebobolan ini dipublish oleh mbok pada hari Sabtu, 23 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Singo Edan Rawan Kebobolan
 

0 komentar:

Posting Komentar