Aremania Minta Transparansi Manajemen

MALANG- Nyaris mogoknya para penggawa Singo Edan untuk mengikuti latihan di Lapangan Paskhas Abdulrahman Saleh, Selasa (26/6) lalu tak luput dari sorotan Aremania. Rata-rata menyayangkan aksi yang dipicu ketidakpuasan pemain menyikapi keterlambatan pembayaran gaji tersebut.
Pasalnya, Arema tinggal menyisakan dua laga terakhir di Indonesia Super League (ISL) musim ini. Akan sangat riskan bila ancaman mogok ini justru berdampak negatif bagi persiapan tim jelang menjamu Persegres Gresik United di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (30/6) lusa. Bila tergelincir di dua pertandingan terakhir, bukan tidak mungkin klub berlogo kepala singa kembali terpuruk di zona merah.
Pendapat pun disuarakan kelompok suporter. Salah satunya adalah Aremania Korwil Stasiun, Ponidi. Pria yang akrab dipanggil Tembel itu menyebut pentingnya keterbukaan diantara semua pihak. “Sebagai Aremania, tentu bukan hak kami untuk mencampuri masalah internal tim. Namun bila memang masalah ini bermula dari problem keterlambatan gaji, hendaknya manajemen bisa memenuhi kewajibannya,” jelasnya.
“Kalaupun ada masalah, bisa dikomunikasikan sebaik mungkin dengan pemain. Jangan sampai manajemen alergi dikritik. Toh dulu sejak pertemuan awal di Pendopo Kabupaten sepakat akan adanya transparansi,” sambung Tembel kepada Malang Post kemarin.
Tembel juga berharap, pemain jangan sampai terprovokasi ulah oknum yang tidak senang melihat suasana kondusif Singo Edan. Akibatnya, muncul pergolakan seperti ini. “Pemain sudah beri yang terbaik sehingga posisi tim sekarang jauh lebih baik walaupun sudah tidak mungkin juara. Tapi, pemain jangan sampai terprovokasi hingga akhirnya melakukan aksi yang justru merugikan tim,” pintanya.
Intinya, diperlukan kesinambungan antara awak tim, manajemen dan suporter. “Suporter sudah semaksimal mungkin dalam mendukung tim. Tidak peduli waktu dan tidak masalah harga tiket naik demi menyaksikan langsung di Stadion Kanjuruhan. Yang terpenting saat ini semua pihak saling support agar semuanya bisa berjalan baik sampai kompetisi berakhir,” pungkas pria asal Sumpil itu.
Senada dengan Tembel, saran juga dilontarkan Aremania Korwil Dinoyo, Iin. Pria berambut gondrong ini berharap antara manajemen dan awak tim utamanya pemain bisa bekerjasama dengan baik sehingga tidak meresahkan Aremania yang selama ini tak kenal lelah mendukung tim kecintaannya.
“Aremania selama ini sudah maksimal mendukung tim. Tapi tetap saja, kami tidak bisa mencampuri persoalan manajemen dan pemain terlalu dalam. Sayang sekali kalau pertandingan tinggal dua tapi sampai ada masalah yang mengganggu persiapan,” tuturnya.
Iin berharap, bila problem ini berpangkal dari masalah telatnya pembayaran gaji hendaknya manajemen bisa bekerja lebih giat untuk memenuhi kewajibannya. Apalagi setelah manajemen sudah memiliki divisi bisnis. “Seharusnya manajemen bekerja lebih giat, utamanya divisi bisnis yang mencari pemasukan buat klub. Kita memang tidak tahu bagaimana kinerjanya, tapi saya rasa tidak akan kekurangan bila manajemen bekerja maksimal,” timpalnya kepada Malang Post. (tom/bua) Semoga bermanfaat
Follow twitter saya ya (https://twitter.com/#!/mbokvanbergas), ntar saya follow back
kenyit


Penulis : mbok ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Aremania Minta Transparansi Manajemen ini dipublish oleh mbok pada hari Sabtu, 30 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Aremania Minta Transparansi Manajemen
 

0 komentar:

Posting Komentar